Bagi pecinta speedlover, mungkin sudah banyak blok-blok
variasi untuk bore up dr 58,5mm, 60mm sampai 72mm, semua hanya ingin
mengejar cc untuk tenaga yang lebih besar. Namun, yang jadi pertanyaan,
apakah bisa untuk harian ? awet ngga untuk pemakaian jangka panjang ?
Kebanyakan blok-blok silinder yang ditawarkan tidak memiliki
teknologi DiaSil Silinder (singkatan dari Die Aluminium Silicon, yaitu
material logam yang merupakan campuran aluminium dan silicon, sehingga
material ini memiliki beberapa keunggulan antara lain memiliki kemampuan
pendinginan yang baik, ketahanan terhadap aus yang tinggi ), So pasti
awet dengan waterjacket yang termasuk tebal, jadi jangan khawatir air
radiator rembes ke dalam mesin.
DAFTAR PART BORE UP KIT VIXION 150CC DI JUPITER MX 135LC
Berbicara soal parts yg dibutuhkan untuk modifikasi boreup ini adalah sbb :
1. CYLINDER (3C1-E1311-00) -> Rp 425.000
2.
PISTON (3C1-E1631-00) -> Rp 146.000
3.
PISTON RING SET (3C1-11603-00) -> Rp 140.000
4. PIN PISTON (3C1-E1633-00) -> 20.000
5. GASKET CYLINDER HEAD (3C1-E1181-00) -> 13.000
6. NOKEN AS (3C1)-> 153.000
Harga parts berdasarkan pricelist resmi Yamaha tahun 2010.
Dengan keadaan part diatas ada beberapa penyesuaian pada saat pemasangan :
1. Untuk membubut boring luar dari
blok Vixion tsb, dikarenakan beda
ketebalan antara blok std MX dg Vixion sehingga apabila langsung
dipasang akan menyangkut pada pertengahan lubang blok, sebagai referensi
jadikan saja diameter luar boring tersebut menjadi 67 mm, masih ada
sisa 3 mm (Ukurannya kurang lebih dikurangi 5 mm). Sekarang sudah banyak
yang menyediakan paket bore up kit Vixion 150cc dengan blok yang
tinggal pnp. Jadi jangan khawatir.
2. Untuk pemuaian pada lubang crankcase MX yg memiliki diameter 70 mm.
3. Lalu untuk mengembalikan kompresi mesin yg sejatinya menurun
akibat profile dari piston Vixion maka penyesuaian dapat dilakukan dg
mencopot gasket blok yg memiliki ketebalan 0,45 mm diganti dengan lem
threebone namun cara ini sedikit memiliki kekurangan karena rambatan
panas hasil pembakaran diblok lebih mudah mencapai crankcase sehingga
nantinya panas yg dihasilkan akan lebih tinggi pada mesin bagian bawah
dan ada kemungkinan lem threebone tidak kuat menahan kompresi mesin
untuk pemakaian jangka panjang, atau cara paling aman adalah membubut
permukaan blok bawah sebanyak 0,5 mm (street performance) atau 0,8 mm
(race use) yg tujuannya adalah memperpendek volume ruang bakar.
4. Pin Dekompresi Dicabut, cara ini untuk mempertahankan kompresi
pada putaran mesin rpm rendah. agar tenaga di putaran bawah lebih terisi
dan spontan.
5. Menutup selang AIS, bisa dengan baut apapun asal bisa menutup selang yang dari filter udara ke AIS untuk menarik udara.
6. Per Klep harus diganti dengan Per Racing, penambahan cc akan
menambah powerband mesin ke rpm tinggi. Jika tidak didukung dengan per
yang lebih keras dan anti floating, klep akan floating(mengapung) dan
akan menabrak piston. Untuk MX, biasanya lebih dari rpm 12.000 akan
terjadi floating.
7. Ukuran celah setelan klep MX saat dingin, standarnya adalah
0,10-0,14 mm untuk klep masuk (in) dan 0,16-0,20 mm untuk klep buang
(ex). Ukuran ini memang relatif longgar dibanding rata-rata mesin bebek
lain yang kisaran setelan klep in 0,05-0,08 mm dan klep ex 0,05-0,10 mm.
Selama ini setelan klep yang pas bikin 0,10 mm untuk in dan 0,15 mm
untuk ex.
8. Parts pendukung lain yg saya rekomendasikan dalam menyesuaikan
modifikasi ini adalah CDI, setindaknya gunakanlah CDI Racing yg memiliki
rentang limiter putaran mesin yg lebih tinggi mis.
CDI Racing yang
memiliki limiter sampai 20.000 rpm, karena pembengkakan pada ruang bakar
akan menggeser kurva dari powerband mesin kearah lebih tinggi jadi
percuma saja apabila boreup ini dilakukan tanpa menggeser limiter
melebihi 9.000 Rpm, ibarat tenaga masih berjalan tetapi sudah dibatasi
oleh CDI. Untuk memaksimalkan fungsi CDI, harus diganti juga Koil
standar dengan Koil Racing dan busi Iridium untuk memaksimalkan
pengapian.
somga bermafaat bro..
tekan
DISINI